Kita adalah aktor.
Merepresentasikan segala sifat dan kehendak di panggung kolosal.
Menyangka bahwa dirinya adalah dirinya. Tenggelam terlampau menghayati peran.
Merengkuh pilu, melepas tawa. Memacu ambisi, menggenggam eksistensi. Merasa
memiliki segala rasa.
Hingga kala puput cerita, sadar kita kehidupan barusan semu
belaka.