Wednesday, February 3, 2016

Metanoia #4


“Kamu nyadar nggak, kalo ternyata semesta ini cuma memproduksi hal yang sama berulang-ulang? Setiap fenomena atau pengalaman yang terjadi tu sebenernya udah pernah terjadi di masa lalu, tapi terjadi lagi dengan peran, waktu, suasana dan cerita yang berbeda. Esensinya tetep sama.”


“Maksudnya? Ini kamu lagi ngomongin LGBT dan kaum Luth apa gimana?


“Maksudku, hidup itu repetisi. Cuma benar dan salah; sedih dan senang, gagal-berhasil, pesimis-optimis, bodoh-bijaksana, ceroboh—hati-hati. Itu aja. Kayak bilangan biner. Atau siang dan malam. Itu-itu aja. Contohnya dalam skala individual deh, kalo suatu hari kamu ngerasa gembira karena suatu hal, itu adalah bentuk lain dari kesenangan. Atau kamu ngerasa bangga, bahagia, puas, itu tetep aja intinya bentuk dari kesenangan kan? Sama aja kalo kamu ngerasa resah, menyesal, kecewa, patah hati dan seterusnya. Itu namanya kesedihan. Setiap hari adalah pengulangan nilai-nilai, emosi, struktur yang itu-itu aja. Dan dalam skala yang lebih luas,  dunia bergerak dengan pola yang hampir selalu sama dari zaman ke zaman. ”


“Makanya setiap zaman selalu ada bentuk jahiliyahnya masing-masing gitu? Dan azabnya masing-masing? Ini kamu lagi ngomongin Atlantis, Babilonia, atau apa sih?”


“Ah, entahlah…”

No comments:

Post a Comment