Suatu hari lelaki itu terbangun dan mendapati bahwa semua benar-benar sudah berubah. Orang-orang berubah, jalan-jalan berubah, taman di tengah kota itu berubah. Semua berubah karena waktu juga berubah. Tapi, hei, benarkah semua sudah berubah? Benarkah kenyataan bahwa dunia tega-teganya menjelma menjadi panggung raksasa yang sama sekali tidak dikenalinya? Ataukah selama ini dirinyalah yang diam-diam berubah secara psikologis dan melihat segalanya dari sudut yang lain? Yang membuatnya menerima informasi-informasi yang berbeda dengan pemaknaan yang berbeda pula? Entahlah. Tapi baginya sekarang semua terasa asing. Orang-orang di sekitarnya, jalan-jalan di penjuru rumahnya, dan taman di tengah kota itu. Apakah dia sedih? Mungkin.
***
Perempuan itu baru saja menonton sebuah pertunjukan teater di sebuah pojok kota. Hal yang dulu sangat disukainya. Menyaksikan kehidupan pada sebuah peran. Melihat ekspresinya dari dekat dan merasakan emosi pada keharuan. Itu dulu, sebelum akhirnya sore ini dia pulang dengan perasaan seperti mendapati suatu kesia-siaan. Dia tidak lagi menemukan sesuatu yang dikenalinya. Semua tampak berbeda. Tarian-tarian itu, puisi-puisi itu, dendang lagu itu. Seolah-olah dia baru saja menyaksikan representasi dari maha kehidupan ganjil yang tak pernah dia tinggali. Tapi, benarkah mereka telah berubah? Ataukah dunianya selama inilah yang membentuk dirinya menjelma menjadi orang yang tak lagi dekat pada keheningan? Entahlah. Apakah dia sedih? Mungkin.
No comments:
Post a Comment