Saturday, March 12, 2016

Bayang-bayang




The Truman Show bercerita tentang Truman Burbank, seseorang yang tidak menyadari bahwa kehidupannya diawasi beribu-ribu kamera dan dijadikan sebuah film biografi oleh Christof, sang sutradara sekaligus produser televisi yang berambisi membuat maha reality show dengan memfilmkan kehidupan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Maka, Truman hidup dalam pengawasan kamera yang ditayangkan selama 24 jam terus menerus tanpa jeda sedikit pun dan hanya diinterupsi ketika Truman melakukan hal-hal personal, seperti bercinta dengan istrinya, ke kamar mandi, dan hal pribadi lainnya. 

Truman hidup dalam sebuah studio raksasa yang besarnya hampir menyerupai sebuah negara kecil, dengan matahari, bulan, cuaca dan alam yang serba artifisial di dalamnya. Dalam kehidupan Truman, setiap hari adalah skenario yang telah dirancang sedemikian rupa oleh Christof dengan plot kehidupan yang seolah-olah alami dan serba kebetulan didukung oleh aktor-aktor figuran yang menjelma menjadi masyarakat. Dan begitulah, Truman hidup dalam kepalsuan tanpa menyadari kenyataan sesungguhnya.

Plato dalam Alegori Gua mengilustrasikan sebuah kondisi dimana ada beberapa tawanan seumur hidup yang diikat di dalam sebuah gua dengan posisi menghadap ke dinding belakang gua. Para tawanan ini hanya dapat melihat ke hadapannya, yaitu dinding gua, di mana terdapat bayang-bayang manusia yang berlalu lalang di luar gua dan objek-objek lain akibat pantulan sebuah api yang berkobar di pintu masuk gua. Para tawanan beranggapan bahwa kenyataan adalah bayang-bayang, dan bukan ilusi.

Bayang-bayang tentulah hanya refleksi. Sementara objek asli ada di luar sana. Manusia hanya melihat apa yang ada di dalam lingkaran. Mengutip kalimat Chistof, “manusia menerima realita kehidupan yang mereka percayai”. Sesederhana itu.

No comments:

Post a Comment