Ini adalah puisi yang bosan dengan senja yang membuatmu tiba-tiba menjadi sentimentil dan ingin bunuh diri, tentang angin yang
perlahan-lahan menjelma menjadi badai dan membangkitkan amarah, atau tentang hujan
yang membuatmu menjadi melankolis lalu mendengarkan lagu-lagu Mocca.
Maka puisi ini akan bercerita tentang peri
hutan.
***
oh peri hutan,
engkau disebut peri,
dan tinggal di hutan,
tempat sebelum Dian Sastro belok ke pantai dan
berteriak sendiri karena bosan dengan penat
tetapi peri hutan juga ada yang tinggal di rumah
jamur,
punya tongkat wasiat dan teman kurcaci
berbaju hijau
lalu apakah namanya jadi peri jamur?
tapi jangan khawatir,
dongeng-dongeng hanya membedakanmu menjadi
peri baik dan peri jahat
meskipun sama-sama punya sihir
dan karena kau tinggal di tempat yang jauh
dari peradaban manusia,
apakah
peri baik juga memiliki perikemanusiaan?
No comments:
Post a Comment